- Hakekat Manusia
Adler
berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh
dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah
mahluk sosial. mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut
dalam kegiatan-kegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan
sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang
mengutamakan orientasi sosial. Calvin S. Hall dan Gardner dalam A.
Supratiknya (1993:241)
Manusia
tidak semata-mata bertujuan untuk memuaskan dorongan-dorongannya,
tetapi secara jelas juga termotivasi untuk melaksanakan:
a. Tanggung jawab sosial
b. Pemenuhan kebutuhan untuk mencapai sesuatu.
- Perkembangan Kepribadian
·Struktur kepribadian
1)Dasar kepribadian terbentuk pada usia empat sampai dengan lima tahun.
2)Pada awalnya manusia dilahirkan Feeling Of Inferiority (FOI) yang selanjutnya menjadi dorongan bagi perjuangannya kearah Feeling Of Superiority (FOS).
3)Anak-anak menghadapi lingkungannya dengan kemampuan dasarnya dan menginterpretasikan lingkungan itu.
4)Dalam pada itu sosial interest-nya pun berkembang
5)Selanjutnya terbentuk Life Style (LS) yang unik untuk masing-masing individu (human individuality) yang bersifat :
(a)Self-deterministik.
(b)Teleologis.
(c)Holistik.
6)Sekali terbentuk Life Style (LS) sukar untuk berubah. Perubahan akan membawa kepedihan. Prayitno (1998:51).
·Kepribadian yang normal (sehat).
Freud
memandang komponen kehidupan yang normal/sehat adalah kemampuan
“mencintai dan berkarya”, namum bagi Adler masalah hidup selalu bersifat
sosial. Fungsi hidup sehat bukan hanya mencintai dan berkarya, tetapi
juga merasakan kebersamaan dengan orang lain dan memperdulikan
kesejahteraan mereka. Motivasi dimotivasi oleh dorongan sosial, bukan
dorongan seksual. Cara orang memuaskan kebutuhan seksual ditentukan
dengan oleh gaya hidupnya.
Dorongan
sosial adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir, meskipun kekhususan
hubungan dengan orang dan pranata sosial ditentukan oleh pengalaman
bergaul dengan masyarakat. Rincian pokok teori Adler mengenai
kepribadian yang norma/sehat adalah sebagai berikut:
1)Satu-satunya kekuatan dinamik yang melatarbelakangi aktivitas manusia adalah perjuangan untuk sukses atau menjadi superior.
2)Persepsi subjektif individu membentuk tingkah laku dan kepribadian
3)Semua fenomena psikologis disatukan didalam diri individu dalam bentuk self.
4)Manfaat dari aktivitas manusiaharus dilihat dari sudut pandang interes sosial
5)Semua potensi manusia dikembangkan sesuai dengan gaya hidup dari self.
6)Gaya hidup dikembangkan melalui kreatif individu. Alwisol (2006:78)
·Kepribadian yang menyimpang (TLSS)
Sebab utama TLSS adalah perasaan FOI yang amat sangat yang ditimbulkan oleh:
1)Cacat mental atau fisik
2)Penganiayaan oleh orang tua
3)Penelantaran.
Apabila
ketiga hal diatas dibesar-besarkan maka FOI akan semakin berkembang.
TLSS adalah hasil dari pengaruh lingkungan, yang pada umumnya berawal
dari tingkah laku orang tua sewaktu masih kanak-kanak. Apabila pada diri
individu berkembang situasi tegang karena memuncaknya perasaan FOI,
maka TLSS mulai berkembang:
2)Upaya mengejar superioritas yang berlebihan.
(a)terlalu keras, hingga menjadi kaku (rigid).
(b)Perfeksionistik tidak wajar.
3)Sosial interes terganggu.
(a)Hubungan sosial tidak mengenakkan.
(b)Mengisolasi diri (selfish). Prayitno (1998:52).
- Tujuan Konseling
Tujuan konseling adalah membantu klien menstrukturkan kembali masalahnya dan menyadari life style
(LS) serta mengurangi penilaian yang bersifat negatif terhadap dirinya
serta perasaan-perasaan inferioritasnya. Kemudian membantu dan dalam
mengoreksi persepsinya terhadap lingkungan, agar klien bisa mengarahkan
tingkah laku serta mengembangkan kembali minat sosialnya. Hal ini
dilakukan bertujuan membentuk gaya hidupnya yang lebih efektif. Prayitno
(1998:52).
- Proses dan Teknik Konseling
Proses
konseling diarahkan oleh konselor untuk mendapatkan informasi-informasi
berkaitan dengan masa sekarang dan masa lalu sejak klien berusia
kanak-kanak. Mulai dari mengingat komponen-komponen dalam keluarga,
keanehan-keanehan prilaku yang terjadi didalam keluarga, sampai hal yang
spesifik. Hal ini sangat membantu konselor dalam menghimpun informasi
serta menggali feeling of inferiority (FOI) klien..Teknik yang digunakan oleh konselor adalah membangun hubungan yang baik dengan klien. Prayitno (1998:52)
- Kharakteristik konselor
(a)Untuk itu diperlukan keterampilan berkomunikasi dengan baik
(b)3 M dan Objektif
- Contohnya
Klien yang mengalami kekurangan/kelebihan salah satu organ tubuh. Misalnya; jari tangan kanan berjumlah tujuh. Hal ini mengakibatkan klien merasa rendah diri, dan merasa dirinya aneh jika dibandingkan dengan teman-teman dilingkungannya.
Categories:
C. Dasar dan Teori Psikologi Bimbingan Konseling