OBSERVASI
Tema : Siswa SMK yang suka
membolos
Tujuan : 1. Mengetahui
penyebab siswa itu membolos
2. Penyebab siswa itu membolos
Jenis Observasi : Observasi Sistematik
Alat Observasi : Chek List
Target Person : Siswa SMK
Waktu :
TUJUAN TEORI
Yang dimaksud dengan membolos sekolah di sini adalah
keadaan dimana siswa tidak datang kesekolah untuk mengikuti pelajaran sebagaimana
mestinya pada jam yang telah ditetapkan( penulis, red). Suatu perbuatan
mangkir, melarikan diri dari aktifitas sekolah. Membolos juga dapat diartikan
sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat.
Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang tepat. Bayank faktor
yang menyebabkan siswa membolos,antara lain:
Pengertian faktor penyebabnya.
Yang di maksud dengan faktor penyebab di sini adalah,
segala yang menjadi alasan yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar, sehingga
siswa tidak hadir di sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
1. Faktor-faktor penyebab siswa bolos sekolah.
Maka kita dapat menggambarkan beberapa faktor penyebab
sehingga siswa bolos sekolah di antaranya;
A.
Faktor
Internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa berupa;
a.
Perilaku
dan kebiasaan siswa yang memang tidak suka
belajar. Sekolah hanya di jadikan tempat
mangkal karena kalau di
rumah nanti di suruh kerja dan tidak dapat
uang jajan sekolah.
b.
Tidak
ada motivasi belajar. Siswa sepertinya tidak ada dorongan
untuk maju entah bercita-cita
menjadi apa, sehingga ia tidak
merasa perlu untuk sekolah secara baik.
B.
Faktor
Eksternal berasal dari luar;
a.
Di
pengaruhi oleh teman yang suka bolos, hal ini bisa terjadi
misalnya karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain
seperti di taman, internet dll.
b.
Tidak
mampu mengikuti pelajaran di sekolah, artinya siswa tidak
mampu menguasai pelajaran tertentu sehingga menyebabkan ia
malas belajar/bolos.
c.
Tidak
mengerjakan PR, artinya bahwa siswa yang bersangkutan mempunyai tugas dari guru
yang belum di selesaikan, sehingga ia takut masuk nanti dimarahi guru.
d.
Peraturan
sekolah longgar. Peraturan dan pengawasan sekolah yang longgar kurang begitu
memperhatikan anak didiknya dengan alasan tertentu juga bisa menjadi penyebab
siswa gampang bolos karena pihak sekolah tidak pernah menindaklanjutinya.
e.
Suasana
belajar tidak menarik. Hal ini bisa terjadi kalau guru yang mengajar kurang
memperhatikan suasana belajar di kelas bagaimana agar siswa merasa senang
setiap mengikuti pelajaran yang di sajikan.
f.
Hukuman
yang tak setimpal atas kesalahan/pelanggaran yang di lakukan siswa. Kadangkala
ada guru yang tak mampu menahan emosi karena pelanggaran yang berulang-ulang
dilakukan oleh siswa sehingga hukuman yang di berikan melebihi apa yang
seharusnya.
2.
Akibat
yang ditimbulkan siswa yang sering membolos.
Siswa yang dapat datang ke sekolah tapi sering juga
membolos,akan mengalami kegagalan dalam pelajaran. Meskipun dalam teori guru
harus bersedia membantu siswa untuk mengejar ketinggalan pelajaran,akan tetapi
akan sulit dalam prakteknya karena hal ini sukar dilakukan. Karena pelajaran
kelas akan berjalan terus,tidak mungkin kembali lagi ke awal untuk mengejar
ketinggalan. Bahkan kalau siswa tersebut hadir,ia tidak akan mengerti apa yang
akan diajarkan oleh guru,karena ia tidak mempelajari pelajaran sebelumnya dari
mata pelajaran yang diperlukan untuk dapat mengerti apa yang akan diajarkan
oleh guru. Selain mengalami kegagalan dalam pembejaran,siswa tersebut akan
mengalami perasaan yang tersisihkan dari teman-temannya. Hal ini terkadang
manakala siswa tersebut sudah parah sehingga anggapan teman-temannya ia anak
nakal dan perlu menjaga jarak dengannya.
Hal yang tidak mungkin terlewatkan ketika siswa
membolos adalah hilangnya rasa disiplin dalam dirinya,ketaatan terhadap
peraturan sekolah berkurang. Bila diteruskan,siswa akan tidak peduli dengan
semua urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah lagi siswa dapat dikeluarkan dari
sekolah. Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk mengejar semua mata pelajaran
yang ketingalan. Masalah akan muncul manakala ia tidak memahami apa yang di
jelaskan oleh guru. Sudah pasti akan berpengaruh pada nilai ulangannya.
- Penanganan siswa membolos
a. Kebutuhan
,potensi,minat,bakat,dan masalah anak underachiever dalam kegiatan
pembelajaran.
Anak membolos adalah perilaku untuk mendapatkan
perhatian,dihargai pendapat dan perbuatannya,diberikan kasih sayang,memberinya
tugas agar dirinya merasa tertantang,dan ditumbuhkannya minat pada diri siswa.
Potensi / minat anak membolos adalah dalam bidang yang
merasakan kreativitasnya,menantan dan sportif. Dan biasanya mempunyai
kecerdasan dibanding dengan teman yang lain.
Orang tua juga harus ikut berpartisipasi dalam
pendidikan sang anak,untuk mempermudah dan membantu dalam mengembangkan bakat
minat anak,memberikan kepercayaan dan pengawasan kepada anak,memberi motivasi
dan pengarahan apabila anak berhasil dalam prestasiny,serta menjalin komunikasi
dengan guru,dan anak dengan baik.
Guru dan sekolah diantaranya memberikan sanksi yang
tegas dan konsisten,diberi tugas sekolah yang menarik,menyenangkan dan
menantang,mengubah teknik pembelajaran menjadi lebih inovatif,memberi
penghargaan/reward ketika siswa mendapatkan prestasi yang memuaskan,melakukan
pendekatan individual dan melakukan komunikasi dengan orang tua.
b. Gejala
siswa membolos dalam kegiatan belajar.
ü Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
ü Tidak menghargai guru yang mengajar.
ü Selalu melanggar aturan kelas atau sekolah.
ü Tidak fokus dengan apa yang diterangkan oleh guru.
c.
Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan
siswa di lingkungan sekolah.
ü Membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan.
ü Menanyakan pendapat/pandangan anak terhadap kegiatan
belajar disekolah.
ü Memberikan tugas yang dapat merangsang kreativitas
sang anak.
ü Memberikan rasa nyaman kepada para siswa.
ü Mengenalkan minat pada siswa dan mengembangakannya.
d. Melakukan
bimbingan kelompok,baik di dalam maupun di luar pembelajaran.
ü Membantu kesulitan siswa dalam proses pembelajaran di
kelas.
ü Menanyakan apa ada kesulitan dalam proses
pembelajarannya.
ü Memberikan hal-hal yang baik terhadap siswa.
e.
Melaksanakan
konseling
ü Menanyakan keinginannya di dalam kelas/ di sekolah.
ü Mencoba menghargai pendapatnya.
ü Menumbuhkan bakat,minat dan memotivasinya.
ü Menanyakan apa masalah siswa yang kini sedang dialami.
- Melaksanakan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa membolos.
Penyikapan yang pada umumnya mengandung unsur-unsur
kognisi,afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya. Unsur kognisi
mengacu terhadap wawasan,keyakinan,pemahaman,penghayatan,pertimbangan dan
pemikiran Guru Pembimbing tentang keberadaan manusia,hakekat dimensi kemanusian
dan pengembangannya,pengaruh lingkungan,peranan layanan bimbingan dan
konseling,kasus dan berbagai permasalahan yang dikandungnya,pemahaman dan
penanganan yang kusus tersebut.
Unsur-unsur kognisi yang mendasari penyikapan terhadap
kasus,pada garis besrnya ialah:
- Keyakinan dan penghayatan bahwa manusia ditakdirkan sebagai makhluk yang paling unik dan mempunyai derajat yang paling tinggi.
- Pemahaman dan penghayatan bahwa dalam pembelajaran hidup seseorang dapat mengalami berbagai permasalahan yang mengganggu perkembangan keempat dimensi kemanusiaan.
- Pemahaman dan penghayatan bahwa diperlukan strategi dan teknik-teknik kusus untuk mengatasi atau memecahkan masalah-masalah pokok yang dialami seseorang.
- Kontak dengan Masyarakat
Kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalaha
murni dari siswa. Ada faktor dari luar
yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu,tugas BK
selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya
sebaik mungkin supaya siswa merasa betah di sekolahnya. Dengan adanya kerjasama
yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa,dalam permasalahan membolos
siswa diharapkan dapat diselesaikan sehingga tidak menular kepada siswa
lainnya.
Guru dapat melakukan kunjungan secara berjangka secara
periodik ke rumah-rumah siswanya untuk mengetahui keadaan dan kegiatan siswa
dirumah. Komunikasi guru dan orang tua,guru merupakan komponen yang paling
penting untuk mengatasi keinginan siswa yang ingin membolos sekolah.
RANCANGAN OBSERVSI
Perilaku Siswa Membolos
|
YA
|
TIDAK
|
Nongkrong dengan teman-teman
|
|
ü
|
Kencan dengan pacar
|
|
ü
|
Nongkrong di warung kopi
|
ü
|
|
Ngegame di Warnet atau main PS
|
ü
|
|
Tidur-tiduran di rumah
|
|
ü
|
Jalan-Jalan
|
ü
|
|
Daftar Pustaka
Purwanto,Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Kartono,Kartini. 1991. Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Yang Bermasalah. Rajawali Pers :
Jakarta.
WAWANCARA
Tema : Membolos
Tujuan :
1. Apa yang menyebabkan siswa membolos.
2. Apa
tujuan siswa itu membolos sekolah.
Bentuk
Wawancara : Semi Struktur
Jenis
Wawancara : Wawancara Pribadi
Target
Person : Siswa SMK yang
sering membolos sekolah
Waktu :
TUJUAN TEORI
Yang dimaksud dengan membolos sekolah di sini adalah
keadaan dimana siswa tidak datang kesekolah untuk mengikuti pelajaran sebagaimana
mestinya pada jam yang telah ditetapkan( penulis, red). Suatu perbuatan
mangkir, melarikan diri dari aktifitas sekolah. Membolos juga dapat diartikan
sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat.
Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang tepat. Bayank faktor
yang menyebabkan siswa membolos,antara lain:
Pengertian faktor penyebabnya.
Yang di maksud dengan faktor penyebab di sini adalah,
segala yang menjadi alasan yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar, sehingga
siswa tidak hadir di sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
6. Faktor-faktor penyebab siswa bolos sekolah.
Maka kita dapat menggambarkan beberapa faktor penyebab
sehingga siswa bolos sekolah di antaranya;
C.
Faktor
Internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa berupa;
c.
Perilaku
dan kebiasaan siswa yang memang tidak suka
belajar. Sekolah hanya di jadikan tempat mangkal karena kalau di
rumah nanti di suruh kerja dan tidak dapat uang jajan sekolah.
d.
Tidak
ada motivasi belajar. Siswa sepertinya tidak ada dorongan
untuk maju entah bercita-cita menjadi apa, sehingga ia tidak
merasa perlu untuk sekolah secara baik.
D.
Faktor
Eksternal berasal dari luar;
g.
Di
pengaruhi oleh teman yang suka bolos, hal ini bisa terjadi
misalnya karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain
seperti di taman, internet dll.
h.
Tidak
mampu mengikuti pelajaran di sekolah, artinya siswa tidak
mampu menguasai pelajaran tertentu sehingga menyebabkan ia
malas belajar/bolos.
i.
Tidak
mengerjakan PR, artinya bahwa siswa yang bersangkutan mempunyai tugas dari guru
yang belum di selesaikan, sehingga ia takut masuk nanti dimarahi guru.
j.
Peraturan
sekolah longgar. Peraturan dan pengawasan sekolah yang longgar kurang begitu
memperhatikan anak didiknya dengan alasan tertentu juga bisa menjadi penyebab
siswa gampang bolos karena pihak sekolah tidak pernah menindaklanjutinya.
k.
Suasana
belajar tidak menarik. Hal ini bisa terjadi kalau guru yang mengajar kurang
memperhatikan suasana belajar di kelas bagaimana agar siswa merasa senang
setiap mengikuti pelajaran yang di sajikan.
l.
Hukuman
yang tak setimpal atas kesalahan/pelanggaran yang di lakukan siswa. Kadangkala
ada guru yang tak mampu menahan emosi karena pelanggaran yang berulang-ulang
dilakukan oleh siswa sehingga hukuman yang di berikan melebihi apa yang
seharusnya.
7.
Akibat
yang ditimbulkan siswa yang sering membolos.
Siswa yang dapat datang ke sekolah tapi sering juga
membolos,akan mengalami kegagalan dalam pelajaran. Meskipun dalam teori guru
harus bersedia membantu siswa untuk mengejar ketinggalan pelajaran,akan tetapi
akan sulit dalam prakteknya karena hal ini sukar dilakukan. Karena pelajaran
kelas akan berjalan terus,tidak mungkin kembali lagi ke awal untuk mengejar
ketinggalan. Bahkan kalau siswa tersebut hadir,ia tidak akan mengerti apa yang
akan diajarkan oleh guru,karena ia tidak mempelajari pelajaran sebelumnya dari
mata pelajaran yang diperlukan untuk dapat mengerti apa yang akan diajarkan
oleh guru. Selain mengalami kegagalan dalam pembejaran,siswa tersebut akan
mengalami perasaan yang tersisihkan dari teman-temannya. Hal ini terkadang
manakala siswa tersebut sudah parah sehingga anggapan teman-temannya ia anak
nakal dan perlu menjaga jarak dengannya.
Hal yang tidak mungkin terlewatkan ketika siswa
membolos adalah hilangnya rasa disiplin dalam dirinya,ketaatan terhadap
peraturan sekolah berkurang. Bila diteruskan,siswa akan tidak peduli dengan
semua urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah lagi siswa dapat dikeluarkan dari
sekolah. Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk mengejar semua mata pelajaran
yang ketingalan. Masalah akan muncul manakala ia tidak memahami apa yang di
jelaskan oleh guru. Sudah pasti akan berpengaruh pada nilai ulangannya.
- Penanganan siswa membolos
f.
Kebutuhan ,potensi,minat,bakat,dan masalah anak
underachiever dalam kegiatan pembelajaran.
Anak membolos adalah perilaku untuk mendapatkan perhatian,dihargai
pendapat dan perbuatannya,diberikan kasih sayang,memberinya tugas agar dirinya
merasa tertantang,dan ditumbuhkannya minat pada diri siswa.
Potensi / minat anak membolos adalah dalam bidang yang
merasakan kreativitasnya,menantan dan sportif. Dan biasanya mempunyai
kecerdasan dibanding dengan teman yang lain.
Orang tua juga harus ikut berpartisipasi dalam
pendidikan sang anak,untuk mempermudah dan membantu dalam mengembangkan bakat
minat anak,memberikan kepercayaan dan pengawasan kepada anak,memberi motivasi
dan pengarahan apabila anak berhasil dalam prestasiny,serta menjalin komunikasi
dengan guru,dan anak dengan baik.
Guru dan sekolah diantaranya memberikan sanksi yang
tegas dan konsisten,diberi tugas sekolah yang menarik,menyenangkan dan menantang,mengubah
teknik pembelajaran menjadi lebih inovatif,memberi penghargaan/reward ketika
siswa mendapatkan prestasi yang memuaskan,melakukan pendekatan individual dan
melakukan komunikasi dengan orang tua.
g. Gejala
siswa membolos dalam kegiatan belajar.
ü Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
ü Tidak menghargai guru yang mengajar.
ü Selalu melanggar aturan kelas atau sekolah.
ü Tidak fokus dengan apa yang diterangkan oleh guru.
h.
Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan
siswa di lingkungan sekolah.
ü Membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan.
ü Menanyakan pendapat/pandangan anak terhadap kegiatan
belajar disekolah.
ü Memberikan tugas yang dapat merangsang kreativitas
sang anak.
ü Memberikan rasa nyaman kepada para siswa.
ü Mengenalkan minat pada siswa dan mengembangakannya.
i.
Melakukan bimbingan kelompok,baik di dalam maupun di
luar pembelajaran.
ü Membantu kesulitan siswa dalam proses pembelajaran di
kelas.
ü Menanyakan apa ada kesulitan dalam proses
pembelajarannya.
ü Memberikan hal-hal yang baik terhadap siswa.
j.
Melaksanakan
konseling
ü Menanyakan keinginannya di dalam kelas/ di sekolah.
ü Mencoba menghargai pendapatnya.
ü Menumbuhkan bakat,minat dan memotivasinya.
ü Menanyakan apa masalah siswa yang kini sedang dialami.
- Melaksanakan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa membolos.
Penyikapan yang pada umumnya mengandung unsur-unsur
kognisi,afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya. Unsur kognisi
mengacu terhadap wawasan,keyakinan,pemahaman,penghayatan,pertimbangan dan
pemikiran Guru Pembimbing tentang keberadaan manusia,hakekat dimensi kemanusian
dan pengembangannya,pengaruh lingkungan,peranan layanan bimbingan dan
konseling,kasus dan berbagai permasalahan yang dikandungnya,pemahaman dan
penanganan yang kusus tersebut.
Unsur-unsur kognisi yang mendasari penyikapan terhadap
kasus,pada garis besrnya ialah:
- Keyakinan dan penghayatan bahwa manusia ditakdirkan sebagai makhluk yang paling unik dan mempunyai derajat yang paling tinggi.
- Pemahaman dan penghayatan bahwa dalam pembelajaran hidup seseorang dapat mengalami berbagai permasalahan yang mengganggu perkembangan keempat dimensi kemanusiaan.
- Pemahaman dan penghayatan bahwa diperlukan strategi dan teknik-teknik kusus untuk mengatasi atau memecahkan masalah-masalah pokok yang dialami seseorang.
- Kontak dengan Masyarakat
Kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalaha
murni dari siswa. Ada faktor dari luar
yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu,tugas BK
selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik
mungkin supaya siswa merasa betah di sekolahnya. Dengan adanya kerjasama yang
baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa,dalam permasalahan membolos siswa
diharapkan dapat diselesaikan sehingga tidak menular kepada siswa lainnya.
Guru dapat melakukan kunjungan secara berjangka secara
periodik ke rumah-rumah siswanya untuk mengetahui keadaan dan kegiatan siswa
dirumah. Komunikasi guru dan orang tua,guru merupakan komponen yang paling
penting untuk mengatasi keinginan siswa yang ingin membolos sekolah.
Daftar
Pertanyaan:
Pertanyaan
untuk menjalin rapport:
- Bagaimana dengan sekolahmu hari ini dik?
- Menurut adik apakah sekolah disana menyenangkan?
- Apakah teman-teman adik di sekolah semuanya baik pada adik?
- Saya tadi sempet bicara sama kakak adik. Apa benar adik sering bolos?
Daftar
pertanyaan inti:
- Kalau boleh mbak tau nih,adik membolos sekolah kenapa?
- Biasanya kalau adik membolos pergi kemana saja?
- Apa adik tidak takut kalau tertangkap Satpol PP?
- Apa selama ini adik pernah tertangkap sama Satpol PP?
- Memangnya kalau adik membolos tidak ketahuan sama orang tua?
- Kalau ketahuan bohong sama orang tua,apa alasan adik?
- Kalau adik masuk sekolah,apa tidak takut di beri sanksi sama guru,terutama guru BK?
- Bila kamu meminta sesuatu sama orang tua apakah akan dipenuhi?
- Selama kamu membolos apakah adik tidak takut kalau nantinya banyak ketinggalan pelajaran?
- Kok begitu dik?
- Senadainya adik tidak naik kelas gara-gara membolos dan ketinggalan banyak pelajaran bagaimana?
LAPORAN
WAWANCARA
Identitas Responden:
Nama :
Mr.A
Usia :
17
Alamat : Dk. Rumbut Malang Rt 05 Rw 04 Rembang
Pekerjaan : Pelajar
NO
|
|
Aspek
|
1
|
P : Bagaimana dengan sekolahmu
hari ini dik?
J : Ya,menyenangkan sih mbak.
|
Pribadi
|
2
|
P : Menurut adik apakah sekolah
disana
menyenangkan?
J : Ya,begitulah mbak,kadang enak
kadang juga gak
enak.
|
Pribadi
|
3
|
P : Apakah teman-teman adik semuanya baik pada
adik?
J : Baik-baik sih mbak,ya ada yang agak sirik juga.
|
Pribadi
|
4
|
P : Saya tadi sempet bicara sama kakakmu. Apakah
benar
kamu sering membolos?
J : Iya mbak bener.
|
Pribadi
|
5
|
P : Kalau boleh mbak tau nih,adik
membolos sekolah
kenapa?
J : Males aja mbak,emm kadang juga alesan gara-
gara
belum ngerjain PR.
|
Pribadi
|
6
|
P : Biasanya kalau adik membolos
pergi kemana
saja?
J : emm. Kalau gak di PS’an paling
juga nongkrong
di warung kopi mbak.
|
|
7
|
P : Apa adik tidak takut kalau
tertangkap Satpol PP?
J : Ya,takut lah mbak,secara kalau saya di tangkap
pasti
yang ambil saya kalau gak orang tua ya
guru.
|
Pribadi
|
8
|
P : Apa selama ini adik pernah
tertangkap sama
Satpol PP?
J : Belum pernah mbak,kan saya pinter kalau ada
razia,saya bawa baju bebas,jadi gak ketangkep.
Hee
|
Pribadi
|
9
|
P : Memangnya kalau adik membolos
tidak ketahuan
sama orang tua?
J : Ya kadang ketahuan sih mbak,tapi ya saya tetep
bandel.
|
Pribadi
|
10
|
P : Kalau ketahuan bohong sama
orang tua,apa
alasan adik?
J : Ya,saya bilang kalau gurunya ada acara
mendadak,atau rapat guru rutin.
|
Pribadi
|
11
|
P : Kalau adik masuk sekolah,apa
tidak takut di beri
sanksi sama guru,terutama guru BK?
J : Ya,takut sih mbak, kadang orang tua
di
suruh datang ke sekolah itu yang bikin saya
takut.
|
Pribadi
|
12
|
P : Bila kamu meminta sesuatu sama
orang tua
apakah akan dipenuhi?
J : Ya,kalau orang tua ada uang.
|
Pribadi
|
13
|
P : Selama kamu membolos apakah
adik tidak takut
kalau nantinya banyak ketinggalan
pelajaran?
J : Biasa aja sih mbak,saya masuk sama gak
masuk,pasti gak ngerti bahan pelajarannya.
|
Pribadi
|
14
|
P : Kok begitu dik?
J : Ya itu mbak,aku gak paham sama pelajarannya.
|
Pribadi
|
15
|
P : Senadainya adik tidak naik
kelas gara-gara
membolos dan ketinggalan banyak
pelajaran
bagaimana?
J : Wah,kalau itu saya takut
banget mbak,nanti saya
bisa-bisa di nikahin sama orang tua.
hhee
|
Pribadi
|
Kesimpulan
Dalam hal ini banyak berbagai hal
yang menyebabkan seorang siswa sering membolos sekolah. Berbagai usaha telah di
lakukan oleh guru agar siswa yang sering membolos bisa mengkondisikan dengan
teman lainnya.
Daftar Pustaka
Purwanto,Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Kartono,Kartini. 1991. Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Yang Bermasalah. Rajawali Pers :
Jakarta.
Categories:
EG. Pemahaman Individu Teknik Non Tes
setuju! tp aku g pernah bolos kok... ^_^
murid telada getoh loh...
I LOVE DEDY HENDRAWAN!!!
I LOVE HENSO!!!
terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi website kami www.schoolmantic.com