PPB / BK IKIP PGRI SEMARANG

OBSERVASI
Tema                           : Siswa SMK yang suka membolos
Tujuan                         : 1. Mengetahui penyebab siswa itu membolos
                                      2. Penyebab siswa itu membolos
Jenis Observasi            : Observasi Sistematik
Alat Observasi                        : Chek List
Target Person              : Siswa SMK
Waktu                         :













TUJUAN TEORI
Yang dimaksud dengan membolos sekolah di sini adalah keadaan dimana siswa tidak datang kesekolah untuk mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya pada jam yang telah ditetapkan( penulis, red). Suatu perbuatan mangkir, melarikan diri dari aktifitas sekolah. Membolos juga dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang tepat. Bayank faktor yang menyebabkan siswa membolos,antara lain:
Pengertian faktor penyebabnya.
Yang di maksud dengan faktor penyebab di sini adalah, segala yang menjadi alasan yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar, sehingga siswa tidak hadir di sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
1.      Faktor-faktor penyebab siswa bolos sekolah.
Maka kita dapat menggambarkan beberapa faktor penyebab sehingga siswa bolos sekolah di antaranya;
A.    Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa berupa;
a.       Perilaku dan kebiasaan siswa yang memang tidak suka  
      belajar. Sekolah hanya di jadikan tempat mangkal karena kalau di  
      rumah nanti di suruh kerja dan tidak dapat uang jajan sekolah.
b.      Tidak ada motivasi belajar. Siswa sepertinya tidak ada dorongan 
      untuk maju entah bercita-cita menjadi apa, sehingga ia tidak      
      merasa perlu untuk sekolah secara baik.
B.     Faktor Eksternal berasal dari luar;
a.       Di pengaruhi oleh teman yang suka bolos, hal ini bisa terjadi
      misalnya karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain
      seperti di taman, internet dll.
b.      Tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah, artinya siswa tidak
     mampu menguasai pelajaran tertentu sehingga menyebabkan ia
     malas belajar/bolos.
c.       Tidak mengerjakan PR, artinya bahwa siswa yang bersangkutan mempunyai tugas dari guru yang belum di selesaikan, sehingga ia takut masuk nanti dimarahi guru.
d.      Peraturan sekolah longgar. Peraturan dan pengawasan sekolah yang longgar kurang begitu memperhatikan anak didiknya dengan alasan tertentu juga bisa menjadi penyebab siswa gampang bolos karena pihak sekolah tidak pernah menindaklanjutinya.
e.       Suasana belajar tidak menarik. Hal ini bisa terjadi kalau guru yang mengajar kurang memperhatikan suasana belajar di kelas bagaimana agar siswa merasa senang setiap mengikuti pelajaran yang di sajikan.
f.       Hukuman yang tak setimpal atas kesalahan/pelanggaran yang di lakukan siswa. Kadangkala ada guru yang tak mampu menahan emosi karena pelanggaran yang berulang-ulang dilakukan oleh siswa sehingga hukuman yang di berikan melebihi apa yang seharusnya.

2.      Akibat yang ditimbulkan siswa yang sering membolos.
Siswa yang dapat datang ke sekolah tapi sering juga membolos,akan mengalami kegagalan dalam pelajaran. Meskipun dalam teori guru harus bersedia membantu siswa untuk mengejar ketinggalan pelajaran,akan tetapi akan sulit dalam prakteknya karena hal ini sukar dilakukan. Karena pelajaran kelas akan berjalan terus,tidak mungkin kembali lagi ke awal untuk mengejar ketinggalan. Bahkan kalau siswa tersebut hadir,ia tidak akan mengerti apa yang akan diajarkan oleh guru,karena ia tidak mempelajari pelajaran sebelumnya dari mata pelajaran yang diperlukan untuk dapat mengerti apa yang akan diajarkan oleh guru. Selain mengalami kegagalan dalam pembejaran,siswa tersebut akan mengalami perasaan yang tersisihkan dari teman-temannya. Hal ini terkadang manakala siswa tersebut sudah parah sehingga anggapan teman-temannya ia anak nakal dan perlu menjaga jarak dengannya.
Hal yang tidak mungkin terlewatkan ketika siswa membolos adalah hilangnya rasa disiplin dalam dirinya,ketaatan terhadap peraturan sekolah berkurang. Bila diteruskan,siswa akan tidak peduli dengan semua urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah lagi siswa dapat dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk mengejar semua mata pelajaran yang ketingalan. Masalah akan muncul manakala ia tidak memahami apa yang di jelaskan oleh guru. Sudah pasti akan berpengaruh pada nilai ulangannya.
  1. Penanganan siswa membolos
a.      Kebutuhan ,potensi,minat,bakat,dan masalah anak underachiever dalam kegiatan pembelajaran.
Anak membolos adalah perilaku untuk mendapatkan perhatian,dihargai pendapat dan perbuatannya,diberikan kasih sayang,memberinya tugas agar dirinya merasa tertantang,dan ditumbuhkannya minat pada diri siswa.
Potensi / minat anak membolos adalah dalam bidang yang merasakan kreativitasnya,menantan dan sportif. Dan biasanya mempunyai kecerdasan dibanding dengan teman yang lain.
Orang tua juga harus ikut berpartisipasi dalam pendidikan sang anak,untuk mempermudah dan membantu dalam mengembangkan bakat minat anak,memberikan kepercayaan dan pengawasan kepada anak,memberi motivasi dan pengarahan apabila anak berhasil dalam prestasiny,serta menjalin komunikasi dengan guru,dan anak dengan baik.
Guru dan sekolah diantaranya memberikan sanksi yang tegas dan konsisten,diberi tugas sekolah yang menarik,menyenangkan dan menantang,mengubah teknik pembelajaran menjadi lebih inovatif,memberi penghargaan/reward ketika siswa mendapatkan prestasi yang memuaskan,melakukan pendekatan individual dan melakukan komunikasi dengan orang tua.
b.     Gejala siswa membolos dalam kegiatan belajar.
ü  Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
ü  Tidak menghargai guru yang mengajar.
ü  Selalu melanggar aturan kelas atau sekolah.
ü  Tidak fokus dengan apa yang diterangkan oleh guru.
c.       Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa di lingkungan sekolah.
ü  Membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan.
ü  Menanyakan pendapat/pandangan anak terhadap kegiatan belajar disekolah.
ü  Memberikan tugas yang dapat merangsang kreativitas sang anak.
ü  Memberikan rasa nyaman kepada para siswa.
ü  Mengenalkan minat pada siswa dan mengembangakannya.
d.      Melakukan bimbingan kelompok,baik di dalam maupun di luar pembelajaran.
ü  Membantu kesulitan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
ü  Menanyakan apa ada kesulitan dalam proses pembelajarannya.
ü  Memberikan hal-hal yang baik terhadap siswa.
e.       Melaksanakan konseling
ü  Menanyakan keinginannya di dalam kelas/ di sekolah.
ü  Mencoba menghargai pendapatnya.
ü  Menumbuhkan bakat,minat dan memotivasinya.
ü  Menanyakan apa masalah siswa yang kini sedang dialami.
  1. Melaksanakan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa membolos.
Penyikapan yang pada umumnya mengandung unsur-unsur kognisi,afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya. Unsur kognisi mengacu terhadap wawasan,keyakinan,pemahaman,penghayatan,pertimbangan dan pemikiran Guru Pembimbing tentang keberadaan manusia,hakekat dimensi kemanusian dan pengembangannya,pengaruh lingkungan,peranan layanan bimbingan dan konseling,kasus dan berbagai permasalahan yang dikandungnya,pemahaman dan penanganan yang kusus tersebut.
Unsur-unsur kognisi yang mendasari penyikapan terhadap kasus,pada garis besrnya ialah:
  1. Keyakinan dan penghayatan bahwa manusia ditakdirkan sebagai makhluk yang paling unik dan mempunyai derajat yang paling tinggi.
  2. Pemahaman dan penghayatan bahwa dalam pembelajaran hidup seseorang dapat mengalami berbagai permasalahan yang mengganggu perkembangan keempat dimensi kemanusiaan.
  3. Pemahaman dan penghayatan bahwa diperlukan strategi dan teknik-teknik kusus untuk mengatasi atau memecahkan masalah-masalah pokok yang dialami seseorang.

  1. Kontak dengan Masyarakat
Kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalaha murni dari siswa.  Ada faktor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu,tugas BK selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah di sekolahnya. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa,dalam permasalahan membolos siswa diharapkan dapat diselesaikan sehingga tidak menular kepada siswa lainnya.
Guru dapat melakukan kunjungan secara berjangka secara periodik ke rumah-rumah siswanya untuk mengetahui keadaan dan kegiatan siswa dirumah. Komunikasi guru dan orang tua,guru merupakan komponen yang paling penting untuk mengatasi keinginan siswa yang ingin membolos sekolah.
















RANCANGAN OBSERVSI

Perilaku Siswa Membolos
YA
TIDAK
Nongkrong dengan teman-teman

ü   
Kencan dengan pacar

ü   
Nongkrong di warung kopi
ü   

Ngegame di Warnet atau main PS
ü   

Tidur-tiduran di rumah

ü   
Jalan-Jalan
ü   













Daftar Pustaka
Purwanto,Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Kartono,Kartini. 1991. Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Yang Bermasalah. Rajawali Pers : Jakarta.

















WAWANCARA
Tema                           : Membolos
Tujuan                         : 1. Apa yang menyebabkan siswa membolos.
                                      2.  Apa tujuan siswa itu membolos sekolah.
Bentuk Wawancara     : Semi Struktur
Jenis Wawancara         : Wawancara Pribadi
Target Person              : Siswa SMK yang sering membolos sekolah
Waktu                         :













TUJUAN TEORI
Yang dimaksud dengan membolos sekolah di sini adalah keadaan dimana siswa tidak datang kesekolah untuk mengikuti pelajaran sebagaimana mestinya pada jam yang telah ditetapkan( penulis, red). Suatu perbuatan mangkir, melarikan diri dari aktifitas sekolah. Membolos juga dapat diartikan sebagai perilaku siswa yang tidak masuk sekolah dengan alasan yang tidak tepat. Atau bisa juga dikatakan ketidak hadiran tanpa alasan yang tepat. Bayank faktor yang menyebabkan siswa membolos,antara lain:
Pengertian faktor penyebabnya.
Yang di maksud dengan faktor penyebab di sini adalah, segala yang menjadi alasan yang ada kaitannya dengan kegiatan belajar, sehingga siswa tidak hadir di sekolah tanpa sepengetahuan pihak sekolah.
6.      Faktor-faktor penyebab siswa bolos sekolah.
Maka kita dapat menggambarkan beberapa faktor penyebab sehingga siswa bolos sekolah di antaranya;
C.     Faktor Internal, yaitu faktor yang berasal dari siswa berupa;
c.       Perilaku dan kebiasaan siswa yang memang tidak suka  
      belajar. Sekolah hanya di jadikan tempat mangkal karena kalau di  
      rumah nanti di suruh kerja dan tidak dapat uang jajan sekolah.
d.      Tidak ada motivasi belajar. Siswa sepertinya tidak ada dorongan 
      untuk maju entah bercita-cita menjadi apa, sehingga ia tidak      
      merasa perlu untuk sekolah secara baik.
D.    Faktor Eksternal berasal dari luar;
g.      Di pengaruhi oleh teman yang suka bolos, hal ini bisa terjadi
      misalnya karena ia punya teman yang suka bolos dan bermain
      seperti di taman, internet dll.
h.      Tidak mampu mengikuti pelajaran di sekolah, artinya siswa tidak
     mampu menguasai pelajaran tertentu sehingga menyebabkan ia
     malas belajar/bolos.
i.        Tidak mengerjakan PR, artinya bahwa siswa yang bersangkutan mempunyai tugas dari guru yang belum di selesaikan, sehingga ia takut masuk nanti dimarahi guru.
j.        Peraturan sekolah longgar. Peraturan dan pengawasan sekolah yang longgar kurang begitu memperhatikan anak didiknya dengan alasan tertentu juga bisa menjadi penyebab siswa gampang bolos karena pihak sekolah tidak pernah menindaklanjutinya.
k.      Suasana belajar tidak menarik. Hal ini bisa terjadi kalau guru yang mengajar kurang memperhatikan suasana belajar di kelas bagaimana agar siswa merasa senang setiap mengikuti pelajaran yang di sajikan.
l.        Hukuman yang tak setimpal atas kesalahan/pelanggaran yang di lakukan siswa. Kadangkala ada guru yang tak mampu menahan emosi karena pelanggaran yang berulang-ulang dilakukan oleh siswa sehingga hukuman yang di berikan melebihi apa yang seharusnya.

7.      Akibat yang ditimbulkan siswa yang sering membolos.
Siswa yang dapat datang ke sekolah tapi sering juga membolos,akan mengalami kegagalan dalam pelajaran. Meskipun dalam teori guru harus bersedia membantu siswa untuk mengejar ketinggalan pelajaran,akan tetapi akan sulit dalam prakteknya karena hal ini sukar dilakukan. Karena pelajaran kelas akan berjalan terus,tidak mungkin kembali lagi ke awal untuk mengejar ketinggalan. Bahkan kalau siswa tersebut hadir,ia tidak akan mengerti apa yang akan diajarkan oleh guru,karena ia tidak mempelajari pelajaran sebelumnya dari mata pelajaran yang diperlukan untuk dapat mengerti apa yang akan diajarkan oleh guru. Selain mengalami kegagalan dalam pembejaran,siswa tersebut akan mengalami perasaan yang tersisihkan dari teman-temannya. Hal ini terkadang manakala siswa tersebut sudah parah sehingga anggapan teman-temannya ia anak nakal dan perlu menjaga jarak dengannya.
Hal yang tidak mungkin terlewatkan ketika siswa membolos adalah hilangnya rasa disiplin dalam dirinya,ketaatan terhadap peraturan sekolah berkurang. Bila diteruskan,siswa akan tidak peduli dengan semua urusan sekolahnya. Dan yang lebih parah lagi siswa dapat dikeluarkan dari sekolah. Akhirnya ia harus belajar sendiri untuk mengejar semua mata pelajaran yang ketingalan. Masalah akan muncul manakala ia tidak memahami apa yang di jelaskan oleh guru. Sudah pasti akan berpengaruh pada nilai ulangannya.
  1. Penanganan siswa membolos
f.        Kebutuhan ,potensi,minat,bakat,dan masalah anak underachiever dalam kegiatan pembelajaran.
Anak membolos adalah perilaku untuk mendapatkan perhatian,dihargai pendapat dan perbuatannya,diberikan kasih sayang,memberinya tugas agar dirinya merasa tertantang,dan ditumbuhkannya minat pada diri siswa.
Potensi / minat anak membolos adalah dalam bidang yang merasakan kreativitasnya,menantan dan sportif. Dan biasanya mempunyai kecerdasan dibanding dengan teman yang lain.
Orang tua juga harus ikut berpartisipasi dalam pendidikan sang anak,untuk mempermudah dan membantu dalam mengembangkan bakat minat anak,memberikan kepercayaan dan pengawasan kepada anak,memberi motivasi dan pengarahan apabila anak berhasil dalam prestasiny,serta menjalin komunikasi dengan guru,dan anak dengan baik.
Guru dan sekolah diantaranya memberikan sanksi yang tegas dan konsisten,diberi tugas sekolah yang menarik,menyenangkan dan menantang,mengubah teknik pembelajaran menjadi lebih inovatif,memberi penghargaan/reward ketika siswa mendapatkan prestasi yang memuaskan,melakukan pendekatan individual dan melakukan komunikasi dengan orang tua.
g.     Gejala siswa membolos dalam kegiatan belajar.
ü  Tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
ü  Tidak menghargai guru yang mengajar.
ü  Selalu melanggar aturan kelas atau sekolah.
ü  Tidak fokus dengan apa yang diterangkan oleh guru.
h.      Memberi kemudahan bagi pertumbuhan dan perkembangan siswa di lingkungan sekolah.
ü  Membuat kegiatan belajar menjadi menyenangkan.
ü  Menanyakan pendapat/pandangan anak terhadap kegiatan belajar disekolah.
ü  Memberikan tugas yang dapat merangsang kreativitas sang anak.
ü  Memberikan rasa nyaman kepada para siswa.
ü  Mengenalkan minat pada siswa dan mengembangakannya.
i.        Melakukan bimbingan kelompok,baik di dalam maupun di luar pembelajaran.
ü  Membantu kesulitan siswa dalam proses pembelajaran di kelas.
ü  Menanyakan apa ada kesulitan dalam proses pembelajarannya.
ü  Memberikan hal-hal yang baik terhadap siswa.
j.        Melaksanakan konseling
ü  Menanyakan keinginannya di dalam kelas/ di sekolah.
ü  Mencoba menghargai pendapatnya.
ü  Menumbuhkan bakat,minat dan memotivasinya.
ü  Menanyakan apa masalah siswa yang kini sedang dialami.
  1. Melaksanakan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa membolos.
Penyikapan yang pada umumnya mengandung unsur-unsur kognisi,afeksi dan perlakuan terhadap objek yang disikapinya. Unsur kognisi mengacu terhadap wawasan,keyakinan,pemahaman,penghayatan,pertimbangan dan pemikiran Guru Pembimbing tentang keberadaan manusia,hakekat dimensi kemanusian dan pengembangannya,pengaruh lingkungan,peranan layanan bimbingan dan konseling,kasus dan berbagai permasalahan yang dikandungnya,pemahaman dan penanganan yang kusus tersebut.
Unsur-unsur kognisi yang mendasari penyikapan terhadap kasus,pada garis besrnya ialah:
  1. Keyakinan dan penghayatan bahwa manusia ditakdirkan sebagai makhluk yang paling unik dan mempunyai derajat yang paling tinggi.
  2. Pemahaman dan penghayatan bahwa dalam pembelajaran hidup seseorang dapat mengalami berbagai permasalahan yang mengganggu perkembangan keempat dimensi kemanusiaan.
  3. Pemahaman dan penghayatan bahwa diperlukan strategi dan teknik-teknik kusus untuk mengatasi atau memecahkan masalah-masalah pokok yang dialami seseorang.

  1. Kontak dengan Masyarakat
Kegiatan membolos siswa tidak sepenuhnya kesalaha murni dari siswa.  Ada faktor dari luar yang juga turut andil dalam pembolosan tersebut. Oleh karena itu,tugas BK selain memberi arahan pada siswa juga mengkondisikan lingkungan sekolahnya sebaik mungkin supaya siswa merasa betah di sekolahnya. Dengan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan orang tua siswa,dalam permasalahan membolos siswa diharapkan dapat diselesaikan sehingga tidak menular kepada siswa lainnya.
Guru dapat melakukan kunjungan secara berjangka secara periodik ke rumah-rumah siswanya untuk mengetahui keadaan dan kegiatan siswa dirumah. Komunikasi guru dan orang tua,guru merupakan komponen yang paling penting untuk mengatasi keinginan siswa yang ingin membolos sekolah.
















Daftar Pertanyaan:
Pertanyaan untuk menjalin rapport:
  1. Bagaimana dengan sekolahmu hari ini dik?
  2. Menurut adik apakah sekolah disana menyenangkan?
  3. Apakah teman-teman adik di sekolah semuanya baik pada adik?
  4.  Saya tadi sempet bicara sama kakak adik. Apa benar adik sering bolos?
Daftar pertanyaan inti:
  1. Kalau boleh mbak tau nih,adik membolos sekolah kenapa?
  2. Biasanya kalau adik membolos pergi kemana saja?
  3. Apa adik tidak takut kalau tertangkap Satpol PP?
  4. Apa selama ini adik pernah tertangkap sama Satpol PP?
  5. Memangnya kalau adik membolos tidak ketahuan sama orang tua?
  6. Kalau ketahuan bohong sama orang tua,apa alasan adik?
  7. Kalau adik masuk sekolah,apa tidak takut di beri sanksi sama guru,terutama guru BK?
  8. Bila kamu meminta sesuatu sama orang tua apakah akan dipenuhi?
  9. Selama kamu membolos apakah adik tidak takut kalau nantinya banyak ketinggalan pelajaran?
  10. Kok begitu dik?
  11. Senadainya adik tidak naik kelas gara-gara membolos dan ketinggalan banyak pelajaran bagaimana?

LAPORAN WAWANCARA
            Identitas Responden:
            Nama               : Mr.A
            Usia                 : 17
            Alamat                        : Dk. Rumbut Malang Rt 05 Rw 04 Rembang
            Pekerjaan         : Pelajar
NO

Aspek
1
P : Bagaimana dengan sekolahmu hari ini dik?
J : Ya,menyenangkan sih mbak.
Pribadi
2
P : Menurut adik apakah sekolah disana  
     menyenangkan?
J : Ya,begitulah mbak,kadang enak kadang juga gak
      enak.
Pribadi
3
P : Apakah teman-teman adik semuanya baik pada
     adik?
J : Baik-baik sih mbak,ya ada yang agak sirik juga.
Pribadi
4
P : Saya tadi sempet bicara sama kakakmu. Apakah
      benar kamu sering membolos?
J : Iya mbak bener.
Pribadi
5
P : Kalau boleh mbak tau nih,adik membolos sekolah 
      kenapa?
J : Males aja mbak,emm kadang juga alesan gara-
      gara belum ngerjain PR.
Pribadi
6
P : Biasanya kalau adik membolos pergi kemana   
      saja?
J : emm. Kalau gak di PS’an paling juga nongkrong
     di warung kopi mbak.

7
P : Apa adik tidak takut kalau tertangkap Satpol PP?
J : Ya,takut lah mbak,secara kalau saya di tangkap
      pasti yang ambil saya kalau gak orang tua ya
      guru.
Pribadi
8
P : Apa selama ini adik pernah tertangkap sama
      Satpol PP?
J : Belum pernah mbak,kan saya pinter kalau ada
      razia,saya bawa baju bebas,jadi gak ketangkep. 
     Hee
Pribadi
9
P : Memangnya kalau adik membolos tidak ketahuan
     sama orang tua?
J : Ya kadang ketahuan sih mbak,tapi ya saya tetep
       bandel.
Pribadi
10
P : Kalau ketahuan bohong sama orang tua,apa
      alasan adik?
J : Ya,saya bilang kalau gurunya ada acara
       mendadak,atau rapat guru rutin.
Pribadi
11
P : Kalau adik masuk sekolah,apa tidak takut di beri
      sanksi sama guru,terutama guru BK?
J : Ya,takut sih mbak, kadang orang tua
       di suruh datang ke sekolah itu yang bikin saya
       takut.
Pribadi
12
P : Bila kamu meminta sesuatu sama orang tua
      apakah akan dipenuhi?
J : Ya,kalau orang tua ada uang.
Pribadi
13
P : Selama kamu membolos apakah adik tidak takut
      kalau nantinya banyak ketinggalan pelajaran?
J : Biasa aja sih mbak,saya masuk sama gak
      masuk,pasti gak ngerti bahan pelajarannya.
Pribadi
14
P : Kok begitu dik?
J : Ya itu mbak,aku gak paham sama pelajarannya.
Pribadi
15
P : Senadainya adik tidak naik kelas gara-gara
      membolos dan ketinggalan banyak pelajaran
      bagaimana?
J : Wah,kalau itu saya takut banget mbak,nanti saya
      bisa-bisa di nikahin sama orang tua. hhee

Pribadi



Kesimpulan
            Dalam hal ini banyak berbagai hal yang menyebabkan seorang siswa sering membolos sekolah. Berbagai usaha telah di lakukan oleh guru agar siswa yang sering membolos bisa mengkondisikan dengan teman lainnya.


















Daftar Pustaka
Purwanto,Ngalim. 2006. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya : Bandung.
Kartono,Kartini. 1991. Bimbingan Bagi Anak dan Remaja Yang Bermasalah. Rajawali Pers : Jakarta.

4 Responses so far.

  1. Stephanie Hanarany says:

    setuju! tp aku g pernah bolos kok... ^_^
    murid telada getoh loh...

  2. Stephanie Hanarany says:

    I LOVE DEDY HENDRAWAN!!!

  3. Stephanie Hanarany says:

    I LOVE HENSO!!!

  4. terima kasih artikelnya sangat membantu, kebetulan kami juga bergerak di bidang pengembangan aplikasi khususnya untuk absensi sekolah berbasis sms gateway terhubung langsung dengan HP orang tua, cocok juga untuk absensi pegawai kantor, untuk lebih jelasnya silahkan hubungi website kami www.schoolmantic.com

Leave a Reply

Silahkan berkomentar dengan sopan.